Tujuan:
1)
Mempelajari dasar kimia
pewarna tahan asam
2)
Mempelajari prosedur
untuk membedakan bakteri menjadi kelompok tahan asam dan tak tahan asam (gambar
9).
Prinsip
Beberapa golongan bakteri tidak
dapat diwarnai dengan pewarnaan sederhana dan gram seperti bakteri golongan Mycobacteruim
seperti M. tubercolosis dan M. leprae yang
hanya dapat terwarnai oleh pewarnaan tahan asam.
Hal ini disebabkan karena adanya
dinding yang mengandung lilin ( waxy atau lipoidal) tebal yang menyebabkan
penetrasi warna sangat sukar. Selain itu warna yang telah terserap sangat sulit
untuk dilarutkan sehingga memerlukan alcohol asam sebagai bahan pelarut.
Pada
pewarnaan ini menggunakan 3 macam raegen :
1)
Pewarnaan primer:
karbol fuchsin merupakan pewarna fenolik yang larut dalam bahan lipoidal ,
penyusun utama dinding sel bakteri sehingga terjadi penetrasi dan retensi warna
merah . penetrasi lebih lanjut dengan pemanasan sehingga karbol fuchsin
melewati dinding sel dan masuk kedalam sioplasma. Jika karbol fuchsin ditambah
Turgitol (‘wetting agent’) yang dapat mereduksi tegangan permukaan antara
dinding sel mikobakteri dengan pewarna. Setelah sel diberi dengan pewarna
primer sel tampak merah.
2)
Bhan pelarut: alcohol
asam (3% HCL + 95% etil alcohol). Sel
bakteri tahan asam warna merah dari pewarna primer tidak larut karena daya
larut pewarna primer lebih besar daripada dalam alkohol asam. Setelah tahapan
ini bakteri tahan asam berwarna merah sedangkan bakteri tak tahan asam tidak
berwarna.
3)
Pewarnaan kontras:
Methylen blue
Bakteri
tahan asam + : terwarna merah
Bakteri
tahan asam - : terwarna biru
BAHAN
·
Kultur
Kultur kaldu trypticase Myobacterium
smegmati dan S. aureus berumur 24 jam
·
Reagen
Karbol fuchsin dan metilen biru
·
Peralatan
Lampu
Bunsen, hotplate, jarum inokulasi ujung bulat, kaca objek, kertas hisap, kertas
lensa, baki pewarnaan dan mikroskop.
PROSEDUR:
1)
Bersihkan ketiga kaca
objek
2)
Dengan menggunakan
teknik steril, siapkan apusan bakteri setiap organisme ditambah ketiga campuran
M. smegmatis dan S. aureus
3)
Biarkan apusan
mengering diudara dan fiksasi panas
4)
Aliri apusan dengan
karbol fuchsin dan letakkan pada hotplate hangat, biarkan diatas penangas
selama 5 menit. Perhatian : jangan biarkan pewarna menguap, jadi teteskan
pewarna terus-menerus. Untuk metode tanpa pemanasan, aliri apusan dengan karbol
fuchsin yang mengandung turbitol selama 3-5 menit.
5)
Cuci dengan air keran.
Preparat yang dipanaskan harus didinginkan sebelum dicuci.
6)
Dekolarisasi dengan
asam alkohol , tambhakan reagen setetes demi setetes sehingga karbol fuchsin
tidak tercuci lagi.
7)
Teteskan pewarna
kontras metilen biru selama 2 menit.
8)
Cuci apusan dengan air
keran .
9)
Keringkan dengan kertas
hisap dan amati dibawah mikroskop.
10) Buat
gambar setiap preparat dengan perbesaran yang sesuai untuk dapat melihat
bentuk, ukuran sel cukup jelas.
11) Perhatikan
warna sel yang terwarnai, golongkan bak apakah termasuk kelompok tahan asam
atau non tahan asam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar