Senin, 04 Juni 2012

PEWARNAAN SPORA (METODE SCHAEFFER-FULTON)



Tujuan
   1)      Mempelajari dasar kimia pewarna spora
   2)      Mempelajari prosedur membedakan bakteri antara pembentuk spora dan sel vegetative
Prinsip
            Bakteri anaerob genus clostridium dan desulfomaculatum dan bakteri aerob genus Bacillus dapat hidup secara aktif sebagai sel-sel vegetative yang tidak aktif disebut spora. Jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan sebagai sel-sel vegetatif maka sel-sel ini mampu melakukan sporogenesis dan mempunyai struktur inti sel baru yang disebut endospora, yang dikelilingi oleh lapisan atau pelapis spora.
            Jika kondisi lingkungan semakin buruk endospora dilepaskan dari sel vegetatif dan menjadi sel mandiri disebut spora. Karena mengandung senyawa kimia tertentu maka spora tahan terhadap pemanasan, pembekuan, radiasi, pengeringan dan bahan kimia seperti pewarna mikroba yang dipakai pada umumnya. Jika kondisi lingkungan mendukung, spora bebas akan aktif secara metabolic dan menjadi sel vegetatif  melalui germinasi.
            Sporogenesis dan germinasi disini diartikan bukan sebagai alat reproduksi melainkan sebagai mekanisme pertahanan diri agar dapat lulus hidup pada segala kondisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar