Senin, 04 Juni 2012

PELICYPODA




a.      System pencernaan

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada gambar berikut:

Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar

Mayoritas bivalvia adalah pengumpan penyaring , mereka menggunakan insang untuk menangkap partikel makanan dari air. Di hampir semua spesies, arus air memasuki shell dari posterior ventral permukaan hewan, dan kemudian melewati ke atas melalui insang dalam bentuk U, sehingga keluar tepat di atas intake.
Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).
Beberapa pakan bivalvia dengan mengikis sisa-sisa dari bawah, dan ini cara sederhana untuk mencerna makanan  untuk kelompok bivalvia, sebelum insang menyaring makanan. Bivalvia ini primitif terus ke substrat dengan sepasang tentakel di tepi mulut, masing-masing memiliki satu palp , atau flap. Tentakel yang tercakup dalam lendir, yang perangkap partikel makanan, dan mengangkut mereka kembali ke palps menggunakan silia. Para palps kemudian melayani untuk menyortir partikel, mendepak mereka yang terlalu besar untuk dicerna.
Beberapa bivalvia, seperti Poromya , adalah karnivora, memangsa makanan yang jauh lebih besar daripada fitoplankton. Dalam hewan, insang relatif kecil, dan membentuk penghalang yang memisahkan rongga berlubang mantel utama dari ruang kecil di mana air dihembuskan. Otot memompa air melalui rongga, mengisap krustasea kecil dan cacing..
Genus Entovalva adalah parasit , dan hanya hidup di usus teripang .

Saluran pencernaan
Saluran pencernaan bivalvia khas terdiri dari esofagus , lambung , dan usus . Sejumlah kelenjar pencernaan terbuka ke perut, seringkali melalui sepasang divertikula , ini mensekresikan enzim untuk mencerna makanan di perut, tetapi juga mencakup sel-sel yang phagocytose partikel makanan, dan mencerna intraseluler mereka.
Insang pelecypoda terdapat pada rongga mantel, berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut Lamellibranchiata (dari Bahasa Latin, Lamella= lembaran, branchia=insang). Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk ke dalam sifon (corong) masuk. Air yang telah disaring oleh membran insang akan keluar dari rongga mantel melalui sifon keluar. Sifon masuk dan sifon keluar terdapat pada bagian posterior tubuh pelecypoda.
Makanan disaring oleh membrane insang masuk ke dalam mulut dengan menggunakan silia pada labial palpus, selanjutnya makanan dicerna dalam lambung dan sisanya dikeluarkan melalui anus yang terdapat pada rongga mantel.

Ada empat jenis makanan, yang didefinisikan oleh struktur insang mereka:
  • Protobranchs penggunaannya ctenidia semata-mata untuk respirasi, dan palps labial untuk memberi makan
  • Septibranchs memiliki septum di rongga mantel yang memompa dalam makanan.
  • Filibranchs dan lamellibranchs perangkap makanan dengan mukosa pelapis pada ctenidia, sedangkan filibranchs dan lamellibranchs dibedakan oleh cara ctenidia bergabung
Keterangan:
1.      posterior adduktor
2.      anterior adduktor
3.      insang luar demibranch
4.      dalam insang demibranch
5.      siphon excurrent 
6.      siphon incurrent
7.      kaki
8.      gigi
9.      engsel
10.  mantel
11.  umbo

b. Sistem Saraf

System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling berhubungan yaitu:
·         ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
·         ganglion pedal terdapat pada kaki
·         ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.

c. Respirasi

Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki.

Oksigen diserap ke dalam hemolymph di insang, yang menggantung ke dalam rongga mantel, dan juga membantu dalam menyaring partikel-partikel makanan dari air. Dinding rongga mantel adalah permukaan pernapasan sekunder, dan serta dengan kapiler. Beberapa spesies, tidak memiliki insang, hanya rongga mantel menjadi lokasi pertukaran gas. Bivalvia menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan  bertahan selama beberapa jam keluar dari air dengan menutup cangkangnya dan menjaga rongga mantel diisi dengan air.
Hemolymph biasanya tidak memiliki pigmen pernapasan , meskipun beberapa spesies diketahui memiliki hemoglobin terlarut langsung ke serum



INSECTA

Sistem Organ Insecta
Sistem Organ
Keterangan
Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
Sistem peredaran darah
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)

a. Sistem Pencernaan

Saluran Pencernaan
  • Saluran makanan serangga terdiri dari tiga bagian dengan katup-katup (sphincters, volves).
  • Bagian terdepan disebut stomodeum atau usus depan (foregut), usus tengah (midgut), dan usus belakang (kindgut)
  • Seluruh saluran makanan di bagian dalamnya dilapisi selapis sel epitel, berkedudukan pada membran dasar. Stomodeum dan proktodeum mempunyai lapisan kutikula sedang mesentron tidak.

Stomodeum

·         Pada dasarnya stomodeum terbagi menjadi bagian-bagian sebagai berikut, dari depan: faring (pharynx), oesofagus (oesophagus) dan tembolok (crop) yang merupakan tempat penyimpanan makanan.
·         Pada serangga yang memakan makanan padat kerapkali ada organ penghalus (grinding organ) disebut proventrikulus (proventriculus atau gizzard).
·         Proventrikulus itu khususnya berkembang baik pada serangga Ordo Orthoptera, misalnya belalang, lipas, cengkerik, dan rayap.

Mesenteron

·         Secara umum mesenteron terdiri dari dua bagian, yaitu dari depan kantung gastrik (gastric caeca) dan ventrikulus (ventriculus).
·         Mikrovili adalah tonjolan-tonjolan halus berbentuk jari-jari. Mikrovili itu memperluas permukaan sel-sel epitel yang berhubungan dengan makanan, untuk memfasilitasi penyerapan nutrisi.
·         Di ventrikulus, pada sebagian besar jenis serangga, terdapat membran peritrofik yang memisahkan epitel dan makanan
·         Membran peritrofik melindungi sel-sel epitel terhadap kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh abrasi atau gesekan bahan makanan.

Proktodeum

·         Bagian awal (terdepan) proktodeum ditandai oleh tempat kedudukan tabung-tabung Malpighi, kerapkali pada pilorus yang merupakan katup otot.
·         Bagian selanjutnya secara berurutan adalah ileum, kolon (colon) dan rektum (rectum)
·         Di ujung rektum terdapat anus (lubang pelepasan).
·         Fungsi utama proktodeum adalah absorpsi air, garam-garam dan bahan-bahan lain yang berguna.

Pencernaan makanan

·         Pencernaan sebagian besar terjadi di mesenteron, yang sel-sel epitelnya memproduksi dan mensekresi ensim-ensim pencernaan dan juga menyerap hasil pencernaan itu.
·         Makanan serangga terutama terdiri dari polimer karbohidrat dan protein.
·         Beberapa ensim yang umum ditemukan adalah protease, lipase dan karbohidrase, tetapi kadang-kadang ada yang tidak umum, misalnya selulase yang terdapat pada serangga penggerek kayu.
·         Rayap bersimbiosis dengan protozoa (flagellata) untuk mencerna selulosa yang dimakannya.
·         Ada juga jenis-jenis serangga yang mampu mencerna bahan-bahan yang relatif stabil seperti keratin yang merupakan bahan pembentuk rambut dan bulu, misalnya jenis-jenis kumbang Dermestidae.
·         Ulat Galleria mellonella (waxmoth) memakan dan mencerna lilin lebah.  Ulat ini dapat menjadi hama pada peternakan lebah madu.
·         Mikroba di dalam saluran makanan mungkin juga memberikan tambahan nutrisi yang diperlukan, misalnya vitamin dan sterol.

Bentuk morfologi saluran pencernaan tergantung pada :
a.      Jenis serangga
b.     Cara makan
c.      Cara hidup
Misalnya : Serangga pengunyah, mempunyai saluran makanan yang lebih sederhana daripada serangga yang menghisap cairan madu.


Saluran makanan ada 3 bagian :
a.      Saluran depan
b.     Saluran tengah
c.      Saluran belakang

Saluran depan
Berasal dari pelipatan stomodeum, dilapisi dengan lapisan kutikula tipis, berfungsi mengambil dan mengolah makanan, tidak menghasilkan enzim tetapi mempunyai kelenjar lusah yang bermuara di mulut.
Saluran tengah
Berasal daro endoderm dan tidak mempunyai lapisan kutikula, berfungsi untuk menyerap makanan.
Saluran belakang
Terjadi dari pelipatan proctodeum dan mempunyai lapisan kutikula pada permukaan dalamnya, berfungsi untuk membuang makanan.

Pada ordo Collembola mempunyai saluran yang sangat sederhana, tidak mempunyai bagian-bagian penonjolan yang berarti dan tidak mempunyai tabung malhigi. Serangga pengunyah mempunyai proventriculus yang tumbuh dengan bak dan tidak terdapat pada serangga penghisap cairan. Pada lipas, makanan dari mulut masuk ke tembolok (crop) dan masih mengandung campuran ludah. Pada proventriculus makanan lebih dihaluskan lagi karena adanya gerigi pada bagian ini. Fungsi rigi-rigi ini supaya makanan tidak kembali ke tembolok.
               Pada lebah, oesofagusnya sangat panjang dan temboloknya juga tumbuh baik. Pada serangga penghisap farinxnya berubah menjadi alat hisap proventriculus tidak ada, contohnya pada lalat, kupu-kupu mempunyai kerongkongan yang sempit dengan tembolok yang tumbuh membesar ke samping.


b. Sistem Saraf

Seperti kebanyakan arthropoda lainnya, serangga memiliki sistem syaraf pusat yang relatif sederhana dengan otak (A) dorsal terhubung dengan tali saraf ventral (ventral nerve cord, B) yang terdiri dari segmental ganglia yang terletak sepanjang garis tengah ventral thoraks dan abdomen. Ganglia dalam setiap segmen dihubungkan satu sama lain oleh saraf medial pendek dan juga dihubungkan dengan penghubung intersegmental  (inter-segmental connectives)  menuju ganglia di segmen tubuh yang berdekatan. 
Secara umum, sistem saraf pusat tampak seperti tangga: commissure  adalah anak tangga dan penghubung intersegmental  adalah relnya. Dalam ordo-ordo serangga terdapat kecenderungan ganglia individual untuk bergabung (baik secara lateral maupun longitudinal) membentuk ganglia yang lebih besar yang melayani beberapa segmen tubuh.


Keterangan:
  Sistem Saraf Pusat:
  1. Brain
  2. ventral nerve cord
  3. subesophageal ganglion
  4. intersegmental connectives; 
  5. thoracic ganglia
  6. abdominal ganglia
1.      Protocerebrum; 
2.      deutocerebrum
3.      Tritocerebrum
4.      optic lobe
5.      mandible
6.      maxilla
7.      Labium
8.      commissure
9.      circumesophageal connectives;   

Otak serangga adalah kompleks dari enam ganglia yang menyatu (tiga pasang) yang terletak pada bagian dorsal dalam kapsul kepala. Setiap bagian dari otak mengontrol (menginnervasi) spektrum yang terbatas terhadapa aktifitas dalam tubuh serangga:

Protocerebrum: Pasangan pertama ganglion yang umumnya terkait dengan visi, innervasi mata majemuk dan ocelli.

Deutocerebrum: Pasangan kedua ganglia yang memproses informasi sensorik yang dikumpulkan oleh antena.

Tritocerebrum: Pasangan ketiga ganglia yang menginnervasi labrum dan mengintegrasikan input sensorik dari proto-dan deutocerebrums. Ganglia tersebut juga menghubungkan otak dengan ventral nerve cord sisanya dan sistem saraf stomodaeal yang mengontrol organ internal.

Pada bagian ventral kapsul kepala (tepat di bawah otak dan esophagus) terdapat kompleks ganglia gabungan yang disebut ganglion subesophageal,). Pada serangga modern, ganglion subesophageal menginnervasi tidak hanya mandibula, maxillae, dan labium, tetapi juga hipofaring, kelenjar ludah, dan otot leher. Sepasang penghubung circumesophageal  menyimpul sekitar sistem pencernaan untuk menghubungkan otak dan kompleks subesophageal bersama-sama.

Pada thoraks, terdapat tiga pasang ganglia thoraks, kadang-kadang menyatu) mengontrol locomotion dengan menginnervasi kaki dan sayap. Otot thoraks dan reseptor sensorik juga terhubung dengan ganglia ini. Demikian pula, ganglia abdominal mengontrol gerakan otot abdominal (perut). Spirakel baik di thoraks maupun perut dikendalikan oleh sepasang saraf lateral yang timbul dari setiap segmental ganglion (atau melalui saraf median ventral yang menghubungkan setiap sisinya). Sepasang terminal abdominal ganglia (biasanya menyatu untuk membentuk caudal ganglion yang besar) menginnervasi anus, genitalia internal dan eksternal, dan reseptor sensorik (seperti cerci) yang terletak di bagian ujung belakang serangga.

c. Sistem Respirasi
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthopoda lainya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksosleketon) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembulu silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada ummunya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya trakea bercabang lagi bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Makanisme pernapasan pada serangga, misalanya belalang, adalah sebagai berikut:
Jika otot perut belalang berkontraksi, maka trekea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, kerja otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam ke dalam air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. Mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan vertikal. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.











CACING PIPIH

a. System pencernaan
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus.[3] Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan.[3]. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh.[3] Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.[3]
Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus.[3] Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler.[3] Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi.[3]

Contoh Platyhelmintes adalah Planaria. Planaria mempunyai sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, faring, usus (intestine) yang bercabang 3 yakni satu cabang ke arah anterior dan 2 cabang lagi ke bagian samping tubuh. Percabangan ini berfungsi untuk peredaran bahan makanan dan memperluas bidang penguapan. Planaria tidak memiliki anus pada saluran pencernaan makanan sehingga buangan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut.


Gambar sistem pencernaan Planaria

Peredaran makanan tidak melalui darah tetapi melalui usus. Sistempencernaannya dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Dibelakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh.Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan keseluruh tubuh

b. Sistem syaraf

Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih
  • Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana.
  • Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
Sistem saraf Planaria

Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).

c. Respirasi
Platyhelminthes juga tidak memiliki sistem respirasi dan eksresi.Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuhnya.Proses ini terjadi karena tubuhnya yang pipih. Sistem eksresi pada kelompok Platyhelminthes tertentu berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh



Alat Indera Cacing Pipih

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api.[4] Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih. [5] Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.
Alat Indera Insecta
Indera – indera pada serangga ada 4 yaitu :
·         Indera
·         Penglihat
·         indera pembau
·         indera peraba
·         indera penangkap getaran suara

Namun indera penangkap suara disamakan dengan indera pembau atauperaba karena menggunakan alat yang sama.
1.      Indera penglihat
Indera penglihat pada serangga ada 2 macam yaitu mata tunggal dan mata majemuk. Ada jugaserangga yang memiliki keduany. Mata tunggal adalah unit tunggal dari mata majemuk. Mata majemuk terdiri dari ribuan mata kecil yang disebut ommatida. Tiap ommatida berdiri sendiri tanpa mempedulikan ommatida laen. Ada 2 macam mata majemuk yaitu
·               Mata majemuk oposisi yaitu untuk menyampaikan apapun yang dia lihat ke otak
·               mata majemuk superposisi yaitu menghasilkan satu bayangan penuh di retina seperti mata manusia

2.       Indra Pembau Dan Peraba
pada serangga indra peraba dan pembau adalah sungut atau antena. pada ujung antena terdapat alat penangkap getaran suara. antena pada serangga terletak pada salah satu ruas kepala di atas mulut dan dapat digerak-gerakan.ruas pertama antena disebut skapus terletak pada kepala. ruas kedua disebut pedisel dan ruas-ruas berikutnya secara keseluruhan disebut flagelum.





SUMBER


Tidak ada komentar:

Posting Komentar