Tujuan:
1)
Mengetahui dasar-dasar
kimia dan teori prosedur pewarnaan diferensial
2)
Mengetahui dasar kimia
pewarna gram
3)
Mengetahui prosedur
untuk membedakan bakteri menjadi 2 golongan utama: gram positif dan gram
negative (gambar 8)
Prinsip
Pewarnaan
diferensial yang menggunakan paling sedikit 3 reagen pewarna setelah apusan
bakteri difiksasi panas.
Reagen
pertama adalah:
1)
Pewarna
primer
Berfungsi
sebagai mewarnai seluruh sel
2)
Bahan
dekolorisasi
Berfungsi untuk
menstabilkan pewarna kontras dengan cara melunturkan pewarna primer dari semua
sel atau dari struktur sel tertentu.
3)
Pewarna
kontras
Merupakan pewarna
kontras terhadap pewarna primer. Setelah
dekolorisasi jika pewarna primer
tidak tercuci oleh bahan
dekolorisasi, maka pewarna kontras tidak dapat diabsorpsi oleh sel dan sel akan tetap terwarnai oleh
warna primer. Jika pewarna primer
tercuci maka sel sel terwarnai oleh pewarna kontras Pewarna ini pertamakali
ditemukan oleh Dr. Christian Gram yang menggolongkan bakteri menjadi
bakteri gram positif dan gram negative. Tujuan pewarnaan ini adalah
untuk klasifikasi dan diferensiasi bakteri.
Pewaranaan
gram menggunakan 4 macam reagen pewarna:
1)
Pewarna primer, Kristal
violet
Pewarna ini akan
mewarnai seluruh sel bakteri menjadi biru ungu.
2)
Mordan, gram iodine
Pewarna ini akan
berikatan dengan pewarna primer membentuk kompleks Kristal violet –iodin tidak
dapat larut. Kompleks Kristal violet-iodin menyebabkan pewarna lebih intensif
meresap pada sel sehingga semua sel terlihat hitam ungu. Pada bakteri gram + kompleks ini akan berikatan dengan
magnesium asam ribonukleat komponen dinding sel, sehingga kompleks sulit
dihilangkan oleh bahan dekolorisasi.
3)
Bahan dekolorisasi,
etil alcohol 95%
Berfungsi sebagai
pelarut lemah dan bahan penghidrasi protein. Kerjanya mendeterminasi konsentrasi lipid dinding sel bakteri. Pada sel bakteri gram +,
kandungan lemak sel yang rendah berfungsi menghamabat pembentukan kompleks
Mg-RNA, sehingga lemak yang larut menyebabkan pori-pori kecil pada dinding sel,
kemudian ditutup oleh efek dehidrasi protein. Akibatnya terjadi ikatan sangat
kuat antara pewarna primer yang sangat
sukar dihilangkan, sehingga sel bakteri gram + terwarna biru. Pada sel bakteri gram -, konsentrasi lipid lebih
banyak pada bagian luar dinding sel. Pada waktu terjadi dehidrasi protein oleh
alcohol dan lemak larut akan menimbulkan pori yang lebih besar karena lemak yang terlarut lebih banyak.
Sehingga kompleks Kristal violet-iodin yang tidak terikat mudah dilepaskan,
akibatnya sel bakteri gram-tidak terwarna.
4)
Pewarna kontras, safranin
Merupakan reagen akhir
untuk mewarnai sel bakteri Gram - yang telah mengalami deklorisasi , sehingga
hanya sel Gram – yang dapat mengabsorpsi
warna pewarna kontras sehingga
sel terwarna merah. Sedangkan sel bakteri Gram + tidak bisa mengabsorpsi dan
tetap terwarna biru oleh pewarna primer.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada pewarnaan gram yaitu:
1)
Tahapan yang paling
penting adalah pada waktu fase pelunturan yaitu kompleks CV-I dilepaskan dari
sel oleh bahan pelarut (‘decolorizing
agent’). Jika pelarutan berlebih maka pewarna primer hilang sehingga bakteri
gram + akan terlihat sebagai gram -. Sebaliknya jika pelarutan kurang, kompleks
CV-I tidak larut semua maka bakteri gram – terlihat sebagai gram +.
2)
Kaca obyek harus selalu
dicuci dalam air kran mengalir diantara penambahan pewarna untuk menghilangkan
kelebihan warna dan mempersiapkan pewarna berikutnya.
3)
Kultur bakteri harus
segar, kurang dari 24 jam karena jika biakan terlalu tua bakteri gram +
kehilangan kemampuan untuk menahan pewarna primer sehingga dihasilkan bakteri
gram campuran yaitu beberapa sel terwarna
biru dan sel yang lain terwarna merah.
BAHAN
Kultur
Kultur
E.coli, S. aureus dan B. cereus dalam medium agar nutrisi
miring berumur 24 jam.
Reagen
Kristal
violet, gram iodine, alcohol 95% dan safranin
Peralatan
Lampu
Bunsen, jarum inokulasi, baki pewarnaan, kaca objek, kertas lensa dan
mikiroskop
PROSEDUR
1)
Bersihkan empat kaca
objek
2)
Dengan menggunakan
teknik steril, siapkan apusan masing-masing dari ketiga bakteri dan pada kaca
objek sisa dibuat apusan yang terdiri dari campuran S. aureus dan E. coli. Ini
dilakukan dengan meneteskan air pada kaca objek
dan ditransfer setiap organism secara terpisah ke tetesan air pada kaca
objek dan di transfer setiap organism
secara terpisah ke tetesan air pada kaca objek dengan jarum inokulasi yang
telah disterilkan dan didinginkan. Kedua organism kemudian dicampur dan disebarkan
dengan gerakan memutar dengan jarum inokulasi.
3)
Biarkan apusan
mengering di udara, kemudian fiksasi panas dengan cara seperti biasa.
4)
Aliri dengan Kristal
violet dan diamkan selama 1 menit
5)
Cui dengan air keran
6)
Aliri apusan mordan
Gram iodine dan biarkan selama 1menit
7)
Dekolorisasi dengan
alcohol 95%. Perhatikan jangan over dekolorisasi. Tambahkan reagen setetes demi
setetes hingga Kristal violet tidak tercuci lagi dari apusan.
8)
Cuci dengan air keran
9)
Beri pewarna kontras
dengan safranin selama 45 detik.
10) Cuci
dengan air keran
11) Keringkan
diantara kertas saring , amati dibawah mikroskop
12) Buat
gambar hasil pengamatan bedakan atas morfologi dan susunannya, amati warna sel
terwarnai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar