a. System pencernaan
Sistem
pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya
bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk
keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan
kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll.
Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati.
Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur
dalam kerang air tawar pada gambar berikut:

Gambar 30.
Struktur dalam kerang air tawar
Mayoritas
bivalvia adalah pengumpan penyaring , mereka menggunakan insang untuk menangkap partikel makanan dari air. Di hampir
semua spesies, arus air memasuki shell dari posterior ventral permukaan hewan, dan kemudian melewati
ke atas melalui insang dalam bentuk U, sehingga keluar tepat di atas intake.
Mulutnya
terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).

Beberapa
pakan bivalvia dengan mengikis sisa-sisa dari bawah, dan ini cara sederhana untuk
mencerna makanan untuk kelompok
bivalvia, sebelum insang menyaring makanan. Bivalvia ini primitif terus ke
substrat dengan sepasang tentakel di tepi mulut, masing-masing memiliki satu palp , atau flap. Tentakel yang tercakup dalam lendir, yang
perangkap partikel makanan, dan mengangkut mereka kembali ke palps menggunakan
silia. Para palps kemudian melayani untuk menyortir partikel, mendepak mereka
yang terlalu besar untuk dicerna.
Beberapa
bivalvia, seperti Poromya , adalah karnivora, memangsa
makanan yang jauh lebih besar daripada fitoplankton. Dalam hewan, insang
relatif kecil, dan membentuk penghalang yang memisahkan rongga berlubang mantel
utama dari ruang kecil di mana air dihembuskan. Otot memompa air melalui
rongga, mengisap krustasea kecil dan cacing..
Saluran pencernaan
Saluran
pencernaan bivalvia khas terdiri dari esofagus , lambung , dan usus . Sejumlah kelenjar pencernaan terbuka ke perut, seringkali
melalui sepasang divertikula , ini mensekresikan enzim untuk mencerna
makanan di perut, tetapi juga mencakup sel-sel yang phagocytose partikel makanan, dan mencerna intraseluler
mereka.
Insang
pelecypoda terdapat pada rongga mantel, berbentuk lembaran sehingga hewan ini
disebut Lamellibranchiata (dari Bahasa Latin, Lamella= lembaran,
branchia=insang). Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari
air yang masuk ke dalam sifon (corong) masuk. Air yang telah disaring oleh
membran insang akan keluar dari rongga mantel melalui sifon keluar. Sifon masuk
dan sifon keluar terdapat pada bagian posterior tubuh pelecypoda.
Makanan
disaring oleh membrane insang masuk ke dalam mulut dengan menggunakan silia
pada labial palpus, selanjutnya makanan dicerna dalam lambung dan sisanya
dikeluarkan melalui anus yang terdapat pada rongga mantel.
Ada empat jenis
makanan, yang didefinisikan oleh struktur insang mereka:
- Protobranchs penggunaannya ctenidia semata-mata untuk respirasi, dan palps labial untuk memberi makan
- Septibranchs memiliki septum di rongga mantel yang memompa dalam makanan.
- Filibranchs dan lamellibranchs perangkap makanan dengan mukosa pelapis pada ctenidia, sedangkan filibranchs dan lamellibranchs dibedakan oleh cara ctenidia bergabung

Keterangan:
1.
posterior adduktor
2.
anterior adduktor
3.
insang luar demibranch
4.
dalam insang demibranch
5.
siphon
excurrent
6.
siphon incurrent
7.
kaki
8.
gigi
9.
engsel
10. mantel
11. umbo
b. Sistem Saraf
System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling
berhubungan yaitu:
·
ganglion anterior terdapat
di sebelah ventral lambung
·
ganglion pedal
terdapat pada kaki
·
ganglion posterior
terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.
c. Respirasi
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang
kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang.
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat
di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi.
Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang
keping insang, alat dalam dan kaki.
Oksigen
diserap ke dalam hemolymph di insang, yang menggantung ke dalam rongga mantel,
dan juga membantu dalam menyaring partikel-partikel makanan dari air. Dinding
rongga mantel adalah permukaan pernapasan sekunder, dan serta dengan kapiler. Beberapa spesies, tidak memiliki insang, hanya
rongga mantel menjadi lokasi pertukaran gas. Bivalvia menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan bertahan selama
beberapa jam keluar dari air dengan menutup cangkangnya dan menjaga rongga
mantel diisi dengan air.
Hemolymph
biasanya tidak memiliki pigmen pernapasan , meskipun beberapa spesies diketahui
memiliki hemoglobin terlarut langsung ke serum
INSECTA
Sistem
Organ Insecta
Sistem
Organ
|
Keterangan
|
Sistem
pernapasan
|
Organ
pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap
ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
|
Sistem
pencernaan makanan
|
Sistem
pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut,
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus
(dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di
lambung kelenjar.
|
Sistem
peredaran darah
|
Tipe sistem
peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik
(vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut
oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
|
Sistem syaraf
|
Sistem
syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata
faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan
Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang
menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
|
a. Sistem Pencernaan
Saluran Pencernaan
- Saluran makanan serangga terdiri
dari tiga bagian dengan katup-katup (sphincters, volves).
- Bagian terdepan disebut
stomodeum atau usus depan (foregut), usus tengah (midgut), dan usus
belakang (kindgut)
- Seluruh saluran makanan di
bagian dalamnya dilapisi selapis sel epitel, berkedudukan pada membran
dasar. Stomodeum dan proktodeum mempunyai lapisan kutikula sedang
mesentron tidak.
Stomodeum
·
Pada dasarnya
stomodeum terbagi menjadi bagian-bagian sebagai berikut, dari depan: faring
(pharynx), oesofagus (oesophagus) dan tembolok (crop) yang merupakan tempat
penyimpanan makanan.
·
Pada serangga yang
memakan makanan padat kerapkali ada organ penghalus (grinding organ) disebut
proventrikulus (proventriculus atau gizzard).
·
Proventrikulus itu
khususnya berkembang baik pada serangga Ordo Orthoptera, misalnya belalang,
lipas, cengkerik, dan rayap.
Mesenteron
·
Secara umum
mesenteron terdiri dari dua bagian, yaitu dari depan kantung gastrik (gastric
caeca) dan ventrikulus (ventriculus).
·
Mikrovili adalah
tonjolan-tonjolan halus berbentuk jari-jari. Mikrovili itu memperluas permukaan
sel-sel epitel yang berhubungan dengan makanan, untuk memfasilitasi penyerapan
nutrisi.
·
Di ventrikulus, pada
sebagian besar jenis serangga, terdapat membran peritrofik yang memisahkan
epitel dan makanan
·
Membran peritrofik
melindungi sel-sel epitel terhadap kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh abrasi
atau gesekan bahan makanan.
Proktodeum
·
Bagian awal
(terdepan) proktodeum ditandai oleh tempat kedudukan tabung-tabung Malpighi,
kerapkali pada pilorus yang merupakan katup otot.
·
Bagian selanjutnya
secara berurutan adalah ileum, kolon (colon) dan rektum (rectum)
·
Di ujung rektum
terdapat anus (lubang pelepasan).
·
Fungsi utama
proktodeum adalah absorpsi air, garam-garam dan bahan-bahan lain yang berguna.
Pencernaan
makanan
·
Pencernaan sebagian
besar terjadi di mesenteron, yang sel-sel epitelnya memproduksi dan mensekresi
ensim-ensim pencernaan dan juga menyerap hasil pencernaan itu.
·
Makanan serangga
terutama terdiri dari polimer karbohidrat dan protein.
·
Beberapa ensim yang
umum ditemukan adalah protease, lipase dan karbohidrase, tetapi kadang-kadang
ada yang tidak umum, misalnya selulase yang terdapat pada serangga penggerek
kayu.
·
Rayap bersimbiosis
dengan protozoa (flagellata) untuk mencerna selulosa yang dimakannya.
·
Ada juga jenis-jenis
serangga yang mampu mencerna bahan-bahan yang relatif stabil seperti keratin
yang merupakan bahan pembentuk rambut dan bulu, misalnya jenis-jenis kumbang
Dermestidae.
·
Ulat Galleria
mellonella (waxmoth) memakan dan mencerna lilin lebah. Ulat ini dapat menjadi hama pada peternakan
lebah madu.
·
Mikroba di dalam
saluran makanan mungkin juga memberikan tambahan nutrisi yang diperlukan,
misalnya vitamin dan sterol.
Bentuk morfologi
saluran pencernaan tergantung pada :
a.
Jenis serangga
b.
Cara makan
c.
Cara hidup
Misalnya :
Serangga pengunyah, mempunyai saluran makanan yang lebih sederhana daripada
serangga yang menghisap cairan madu.
Saluran makanan
ada 3 bagian :
a.
Saluran depan
b.
Saluran tengah
c.
Saluran belakang
Saluran depan
Berasal
dari pelipatan stomodeum, dilapisi dengan lapisan kutikula tipis, berfungsi
mengambil dan mengolah makanan, tidak menghasilkan enzim tetapi mempunyai
kelenjar lusah yang bermuara di mulut.
Saluran tengah
Berasal
daro endoderm dan tidak mempunyai lapisan kutikula, berfungsi untuk menyerap
makanan.
Saluran belakang
Terjadi
dari pelipatan proctodeum dan mempunyai lapisan kutikula pada permukaan
dalamnya, berfungsi untuk membuang makanan.
Pada
ordo Collembola mempunyai saluran yang sangat sederhana, tidak mempunyai
bagian-bagian penonjolan yang berarti dan tidak mempunyai tabung malhigi.
Serangga pengunyah mempunyai proventriculus yang tumbuh dengan bak dan tidak
terdapat pada serangga penghisap cairan. Pada lipas, makanan dari mulut masuk
ke tembolok (crop) dan masih mengandung campuran ludah. Pada proventriculus
makanan lebih dihaluskan lagi karena adanya gerigi pada bagian ini. Fungsi
rigi-rigi ini supaya makanan tidak kembali ke tembolok.
Pada lebah, oesofagusnya sangat panjang dan temboloknya juga tumbuh baik. Pada
serangga penghisap farinxnya berubah menjadi alat hisap proventriculus tidak
ada, contohnya pada lalat, kupu-kupu mempunyai kerongkongan yang sempit dengan
tembolok yang tumbuh membesar ke samping.
b. Sistem Saraf
Seperti
kebanyakan arthropoda lainnya, serangga memiliki sistem syaraf pusat yang
relatif sederhana dengan otak (A) dorsal terhubung dengan tali saraf ventral
(ventral nerve cord, B) yang terdiri dari segmental ganglia yang terletak
sepanjang garis tengah ventral thoraks dan abdomen. Ganglia dalam setiap segmen
dihubungkan satu sama lain oleh saraf medial pendek dan juga dihubungkan dengan
penghubung intersegmental (inter-segmental connectives) menuju
ganglia di segmen tubuh yang berdekatan.
Secara umum,
sistem saraf pusat tampak seperti tangga: commissure adalah anak tangga dan penghubung
intersegmental adalah relnya. Dalam ordo-ordo
serangga terdapat kecenderungan ganglia individual untuk bergabung (baik secara
lateral maupun longitudinal) membentuk ganglia yang lebih besar yang melayani
beberapa segmen tubuh.

Keterangan:
Sistem Saraf Pusat:
- Brain
- ventral nerve cord
- subesophageal ganglion
- intersegmental connectives;
- thoracic ganglia
- abdominal ganglia
1.
Protocerebrum;
2.
deutocerebrum
3.
Tritocerebrum
4.
optic lobe
5.
mandible
6.
maxilla
7.
Labium
8.
commissure
9.
circumesophageal connectives;
Otak
serangga adalah kompleks dari enam ganglia yang menyatu (tiga pasang) yang
terletak pada bagian dorsal dalam kapsul kepala. Setiap bagian dari otak
mengontrol (menginnervasi) spektrum yang terbatas terhadapa aktifitas dalam
tubuh serangga:
Protocerebrum:
Pasangan pertama ganglion yang umumnya terkait dengan visi, innervasi mata
majemuk dan ocelli.
Deutocerebrum:
Pasangan kedua ganglia yang memproses informasi sensorik yang dikumpulkan oleh
antena.
Tritocerebrum:
Pasangan ketiga ganglia yang menginnervasi labrum dan mengintegrasikan input
sensorik dari proto-dan deutocerebrums. Ganglia tersebut juga menghubungkan
otak dengan ventral nerve cord sisanya dan sistem saraf stomodaeal yang
mengontrol organ internal.
Pada
bagian ventral kapsul kepala (tepat di bawah otak dan esophagus) terdapat kompleks
ganglia gabungan yang disebut ganglion subesophageal,). Pada serangga modern,
ganglion subesophageal menginnervasi tidak hanya mandibula, maxillae, dan
labium, tetapi juga hipofaring, kelenjar ludah, dan otot leher. Sepasang
penghubung circumesophageal menyimpul
sekitar sistem pencernaan untuk menghubungkan otak dan kompleks subesophageal
bersama-sama.
Pada
thoraks, terdapat tiga pasang ganglia thoraks, kadang-kadang menyatu)
mengontrol locomotion dengan menginnervasi kaki dan sayap. Otot thoraks dan
reseptor sensorik juga terhubung dengan ganglia ini. Demikian pula, ganglia
abdominal mengontrol gerakan otot abdominal (perut). Spirakel baik di thoraks
maupun perut dikendalikan oleh sepasang saraf lateral yang timbul dari setiap
segmental ganglion (atau melalui saraf median ventral yang menghubungkan setiap
sisinya). Sepasang terminal abdominal ganglia (biasanya menyatu untuk membentuk
caudal ganglion yang besar) menginnervasi anus, genitalia internal dan
eksternal, dan reseptor sensorik (seperti cerci) yang terletak di bagian ujung
belakang serangga.
c. Sistem Respirasi
Corong hawa (trakea) adalah alat
pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthopoda lainya. Pembuluh trakea
bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksosleketon) yang disebut
spirakel. Spirakel berbentuk pembulu silindris yang berlapis zat kitin,
dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup
yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi
secara teratur. Pada ummunya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan
tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel.
Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya
trakea bercabang lagi bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus
sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus
tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut
trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh.
Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada sistem
pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Makanisme pernapasan pada serangga,
misalanya belalang, adalah sebagai berikut:
Jika otot perut belalang berkontraksi, maka trekea
mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, kerja otot
perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga
tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai
akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2
basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada
serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan
sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik
nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air
untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung
udara sehingga dapat menyelam ke dalam air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta
sp. Mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada
permukaan vertikal. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan
melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang
mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air atau pengambilan
udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus
ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
CACING PIPIH
a. System pencernaan
Sistem
pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana
peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus.[3]
Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan
dilanjutkan ke kerongkongan.[3].
Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki
cabang ke seluruh tubuh.[3]
Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke
seluruh tubuh.[3]
Selain itu,
cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak
memiliki anus.[3]
Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui
sistem gastrovaskuler.[3]
Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya
melalui proses difusi.[3]
Contoh
Platyhelmintes adalah Planaria. Planaria mempunyai sistem pencernaan yang
terdiri dari mulut, faring, usus (intestine) yang bercabang 3 yakni satu cabang
ke arah anterior dan 2 cabang lagi ke bagian samping tubuh. Percabangan ini
berfungsi untuk peredaran bahan makanan dan memperluas bidang penguapan.
Planaria tidak memiliki anus pada saluran pencernaan makanan sehingga buangan
yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut.

Gambar sistem
pencernaan Planaria
Peredaran makanan tidak melalui darah tetapi melalui usus.
Sistempencernaannya dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke
kerongkongan. Dibelakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke
seluruh tubuh.Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan
makanan keseluruh tubuh
b. Sistem syaraf
Ada beberapa
macam sistem
syaraf pada cacing pipih
- Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana.
- Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.

Sistem saraf
Planaria
Pada
cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari
sel saraf (neuron)
yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke
otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi
(perantara).
c. Respirasi
Platyhelminthes
juga tidak memiliki sistem respirasi dan eksresi.Pernapasan dilakukan secara
difusi oleh seluruh sel tubuhnya.Proses ini terjadi karena tubuhnya yang pipih.
Sistem eksresi pada kelompok Platyhelminthes tertentu berfungsi untuk menjaga
kadar air dalam tubuh
Alat
Indera Cacing Pipih
Beberapa jenis
cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang
mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah
sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih
memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies
juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur
keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya,
cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. Sistem
ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api.[4] Lubang
pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang
berjumlah sepasang atau lebih. [5] Sedangkan,
sisa metabolisme
tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.
Alat Indera Insecta
Indera
– indera pada serangga ada 4 yaitu :
·
Indera
·
Penglihat
·
indera pembau
·
indera peraba
·
indera penangkap getaran suara
Namun
indera penangkap suara disamakan dengan indera pembau atauperaba karena
menggunakan alat yang sama.
1.
Indera penglihat
Indera penglihat pada serangga ada 2 macam yaitu mata
tunggal dan mata majemuk. Ada jugaserangga yang memiliki keduany. Mata tunggal adalah unit tunggal dari mata majemuk. Mata majemuk terdiri dari ribuan mata
kecil yang disebut ommatida. Tiap ommatida berdiri sendiri tanpa mempedulikan
ommatida laen. Ada 2 macam mata majemuk yaitu
·
Mata majemuk oposisi yaitu untuk menyampaikan apapun yang dia lihat ke
otak
·
mata majemuk superposisi yaitu menghasilkan satu bayangan penuh di retina
seperti mata manusia
2. Indra Pembau Dan Peraba
pada serangga indra
peraba dan pembau adalah sungut atau antena. pada ujung antena terdapat alat
penangkap getaran suara. antena pada serangga terletak pada salah satu ruas
kepala di atas mulut dan dapat digerak-gerakan.ruas pertama antena disebut
skapus terletak pada kepala. ruas kedua disebut pedisel dan ruas-ruas
berikutnya secara keseluruhan disebut flagelum.
SUMBER
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bivalvia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar